Other Information Logo

Berita

MISKONSEPSI tentang ID card

MISKONSEPSI tentang ID card


MISKONSEPSI tentang ID card

Kartu pengenal karyawan berupa id card, kartu membership tempat gym, kartu frequent flyer, semua dibuat agar terlihat mewah.
Tentunya hanya bisa dibuat oleh perusahaan besar, yang bergerak khusus membuat kartu. Benarkah?

Jawabannya kalau 10 tahun yang lalu benar. Sekarang sudah tidak lagi.

Id card untuk menciptakan eksklusivitas sudah bisa anda lakukan sendiri, dirumah atau di kantor dengan printer biasa plus mesin laminating panas (sekitar 400 ribu) berikut mesin pemotong bentuk kartu (sekitar 700 ribu)

Setiap id card terdiri dari 2 bagian kertas opaque plus 1 bagian untuk tulang.

Sebelum di press oleh mesin lamintaing, ketiga lembar plastik tersebut bahannya lemas dan mudah ditekuk.

Printer biasa dapat mencetak di lembar opaque yang secara fisik lebih tipis dari kertas foto.

Setelah dicetak lembar atas dan bawah (kondisi gambar di mirror), kedua sisi id card tersebut di selipkan tulang (support sheet) ditengah. Lalu di press dengan mesin laminating panas.

Hasilnya adalah satu lemba id card sebesar A4. Aplikasi id card sebesar ini biasa dipakai untuk menu restoran.

Sedangkan untuk id card yang sebesar kartu atm dan kartu kredit, lembaran A4 tersebut di potong dengan cutter biasa lalu di press melalui mesin potong berbentuk kartu atm.

Coba lakukan sendiri. Voila, ini bisa jadi banyak aplikasi yang menarik bisa di ciptakan.

Contoh aplikasi mencakup Sampul buku, menu restoran, foto keluarga, kartu id card, kartu antrian, luggage tag, dll.

Bagi perusahaan yang punya keperluan membedakan kelas pemegang kartu, Blueprint punya 3 jenis kartu.

Putih susu, Silver, Gold.

Bagikan :
Berita MISKONSEPSI tentang ID card

More Berita